Pages

Wednesday, January 9, 2013

Menjadi Guru Les Privat : Bisnis Menjanjikan

 Gambar dipinjam dari sini

Bagi seorang ibu rumah tangga, tentunya sangat sibuk sekali mengurusi pekerjaan rumah tangga yang nggak ada habisnya. Bayangkan, dari bangun pagi harus belanja sayuran, kemudian menyiapkan masakan untuk sarapan, menyiapkan kebutuhan si kecil untuk sekolah, mengantar jemput sekolah, habis itu beres-beres rumah, belum mencuci baju, mencuci piring, setrika, nyapu, ngepel..wedew..kalau bukan wanita super, mana sanggup mengerjakan itu semua sendiri tanpa bantuan seorang asisten rumah tangga.

Namun seringkali, saat anak-anak libur sekolah, mulai beranjak besar, pekerjaan rumah mulai bisa diatur tidak serepot dulu, apalagi kalau anak sudah bisa membantu juga,  kadang terbersit keinginan untuk melakukan pekerjaan yang bisa menghasilkan uang untuk sekedar memberi uang saku untuk si kecil. Apalagi kalau ditunjang latar belakang pendidikan kita yang pernah merasakan bangku kuliah. Rasanya sayang kalau otak tidak difungsikan untuk berpikir dengan belajar lagi.

Lalu, terbersit ide, kenapa tidak membuka diri untuk menjadi guru les privat saja ? Dua hal yang bisa diambil keuntungannya dari pekerjaan ini adalah kita bisa berpikir dan menghasilkan uang. Apalagi kalau di lingkungan sekitar kita banyak anak-anak SD, SMP atau SMA yang orangtuanya kelebihan uang namun terlalu sibuk sedangkan anaknya butuh pelajaran tambahan diluar jam sekolah alias les. Itu peluang besar yang bisa kita raih. Selain itu, waktu mengajar juga bisa disesuaikan dengan kesepakatan kedua belah puhak. dan hitungan honor pun cukup menggiurkan saat dihitung per jam dalam kisaran 30 rb - 50 rb. Cukup lumayan kan ? Bisa dihitung berapa pendapatan sebulan jika misalnya kita punya 10 murid, rata-rata mengajar 2 jam sehari x 2 per minggu, dibayar 30 rb/jam. Uang 4,8 jt bisa kita dapatkan dalam sebulan. Lumayan kan ? Apalagi kalau muridnya lebih banyak dan mau bareng-bareng dalam waktu dan tempat  saat les, lebih enak lagi. Lebih efisien waktu dan efektif. Yang penting, pandai mengatur waktu ajalah..

Saya sendiri pernah punya pengalaman menjadi guru les waktu bekerja di Cirebon. Saat itu saya dimintai tolong untuk ngeles satu anak SD yang sudah cukup pintar sebenarnya. Jadi saya cuma membantu untuk membacakan soal-soal dan mengoreksi kalau ada yang salah. Waktu itu sekitar tahun 2007. Kegiatan ini saya lakukan sepulang dari bekerja. Seminggu saya ngeles 2x, sekali pertemuan 2 jam. Satu pertemuan dibayar 20 ribu ditambah uang transport 10 ribu rupiah. Dalam sebulan, saya dapat uang tambahan 480 ribu rupiah. Cukup lumayan buat tambah-tambah, hehe..

Yang paling utama sebelum memulai diri menjadi guru les adalah penguasaan bahan pelajaran, sikap sabar dan punya kemampuan untuk  mendidik anak dengan benar. Jangan sampai mengajar seenaknya saja, karena mereka sudah membayar cukup mahal untuk kemampuan kita. Selain itu dengan mengajar secara baik dan profesional layaknya seorang guru, reputasi kita bisa dipertanggungjawabkan sehingga kelak, dari beberapa murid kita, akan merekomendasikan kepada teman-temannya. Jadi, kepuasan pelanggan tetap yang utama kan ?

1 comment: