Pages

Tuesday, June 18, 2013

Pengalaman Belanja Online : Deg - Degan


Gambar dipinjam dari sini


Ini pertama kalinya saya dan suami belanja online. Kebetulan, untuk menunjang usaha berdua kami di bidang otomatif, kami membutuhkan alat Nitrogen untuk ban mobil. Harganya cukup mahal. Dan, kami tidak mau uang puluhan juta rupiah melayang hanya karena ditipu oleh bisnis online yang nggak jelas.


Sebagai bayangan, kami domisili di Gunungkidul Yogyakarta. Di kota Yogyakarta, tak ada penjual alat untuk menghasilkan gas Nitrogen. Maka, suami rajin browsing dan ketemu satu website yang sepertinya cukup meyakinkan dalam menjual alat-alat bengkel dan otomotif di Jakarta. Dibandingkan dengan website yang lain, selisih harga Nitrogen yang dijual olehnya bisa selisih sekitar 2 juta rupiah. Lumayan kan ? Walaupun awalnya sempat ragu juga apakah selisih harga ini karena barangnya jelek atau karena niatnya cuma nipu. Lama kami survey, dari gambar yang terpampang nyata, merknya, sama persis ternyata dengan yang dijual di tempat lain. Maka, suami inisiatif menghubungi sales yang tertera di website. Lalu terjadilah perbincangan via sms dan telepon bahwasanya harga deal di angka sekian, dengan catatan transfer dulu baru barang diantar sampai tujuan.

Sampai disini, kami mikir. Bagaimana jika sudah transfer barang tidak dikirim dan orangnya tidak bisa dilacak ? Mati konyol kan namanya. Lalu kami tawarkan bagaimana jika sistem COD alias Cash on Delivery karena kami akan langsung bayar di tempat begitu barang sampai. Tapi beliaunya tidak bisa, karena pengiriman melalui ekspedisi. Sama-sama tak mau rugi. Lalu kami tawarkan lagi, bagaimana jika transfer setengah harga dulu, selanjutnya dilunasi begitu barang sampai ? Tetap tidak bisa. Kesimpulan : transfer full dulu baru barang diantar.

Ibarat membeli kucing dalam karung, belanja online hanya berdasarkan insting, intuisi dan kepercayaan. Perang batin apakah ini benar atau nggak, bagaimana kalau ditipu, bagaimana kalau ternyata hanya penjual gadungan, dan bagaimana lain-lainnya. Ragu-ragu. Jelas, kami tidak mau gambling.

Maka kami lalu ingat, bahwa adik ada yang tinggal di Jakarta. Maka, kami minta tolong ke adik untuk survey benarkah alamat yang tertera di website plus ada petanya di google map benar-benar ada dan memang menjual alat yang dimaksud. Dan ternyata memang ada dan bukan fiktif. Dan ternyata pula, usaha ini sudah berjalan selama lima belas tahun lamanya. Maka kami pun lega. Uang segera kami transfer ke rekening adik, dan adik yang melakukan transaksi berikut proses pengirimannya, kami tinggal tambah ongkos.

Lalu, dua hari kemudian ada telepon dari ekspedisi di Jogja bahwa barang sudah sampai, kapan diambil katanya ? Loh, bukankah perjanjiannya diantar sampai di tempat ? Lalu kami komplain ke sales yang di Jakarta, kenapa barangnya tidak dikirim sampai Gunungkidul malah suruh ambil sendiri di kota Jogja. Jelas kami tidak mau ambil karena perjanjiannya barang diantar sampai tempat karena kami sudah membayar biaya tambahan di luar harga barang untuk ongkos kirim sebesar 500 ribu rupiah. Percuma dong bayar ongkos kirim lebih kalau harus diambil sendiri yang lamanya perjalanan Gunungkidul - Jogja sekitar 1 jam, ditambah berat barang sekitar 200 kg itu. Bayangkan saja berapa uang yang harus kami keluarkan untuk mengangkutnya, padahal kami taunya beres, barang sampai di tempat.

Dari pihak sales, mengatakan kalau ekspedisinya berbohong. Katanya barang diantar sampai tempat. Tapi kenyataannya ? Pokoknya kami sebagai konsumen tidak mau tahu. Ekspedisinya telpon kalau sampai Gunungkidul harus nunggu ada angkutan yang kesana selama 2-3 hari. What ? Kami katakan, silakan Anda berembug dengan pihak sales di Jakarta karena perjanjian awalnya barang sampai di tempat. Kalau tidak sampai di tempat, kami kembalikan saja barangnya, dan kami bisa mengatakan ekspedisi ini melakukan penipuan. Kami bisa menulis dimana-mana. Sampai disini mereka agak ketakutan.

Lalu pihak sales menelepon bahwa barang akan diantar nanti malam. Tambahan biaya untuk omgkos kirim sudah diberikan kepada pihak ekspedisi. Katanya, jika ada kelebihan uang untuk ongkos kirim akan dikembalikan. Dan memang benar, malam harinya barang diantar sampai tempat kami. Barang yang kami terima sesuai dengan permintaan kami. Dan sopir meminta uang bensin sebesar 70 ribu rupiah. Loh..apa pula ini, tapi ya sudahlah..kami kasih yang penting barang sudah sampai dengan selamat. Padahal menurut sales, kami tidak perlu membayar apa-apa lagi. Jadi total uang yang kami keluarkan sebesar 370 ribu rupiah, karena yang 200 ribu dikembalikan oleh Sales kepada kami via adik kami yang ada di Jakarta. 

Fiuh..cukup mendebarkan juga belanja online ini. Tidak saling bertatap muka, transaksi terjadi hanya berlandaskan kepercayaan saja walaupun sempat dibuat kesal juga gara-gara ekspedisi. Huh..

Namun, pengalaman ini menjadi pelajaran bagi kami supaya ke depannya, lebih teliti lagi dalam membeli termasuk lebih detail tentang ekspedisinya. Namanya juga belanja online pasti untung-untungan. Menguntungkan juga ada adik yang tinggal di Jakarta, kalau tidak ? Susah melacaknya, walaupun mungkin tidak terjadi penipuan tapi miscommunication pasti ada. 


8 comments:

  1. hehe... seru juga petualangan belanja online nya mbak :) saya juga sekarang agak mengurangi belanja online karena beberapa kali belanja baju dan kebanyakan warna dan ukuran tidak terlalu sesuai seperti saat dibayangkan. tapi kalau untuk buku dan buku anak, saya msh sering belanja online, secaraaaa... di purworejo ga ada gramedia kaya di jogja :( salam kenal mbak :)

    ReplyDelete
  2. heheheh..salam kenal juga mba Rita..:)
    pilihan smart mba, tiada gramedia belanja buku online pun jadi.. :D

    ReplyDelete
  3. Terima Kasih telah berpartisipasi dalam Arr Rian's Giveaway

    Yes! Tercatat sebagai peserta

    ReplyDelete
  4. Wuih, barang segede itu, ribet banget ya...
    Syukurlah bisa sampai di tempat dengan selamat, eh, dengan ekspedisi :D

    Terima kasih sudah ikutan Arr Rian's Giveaway :)

    ReplyDelete
  5. Terimakasih infonya bermanfaat sekali untuk saya


    Banyak sekali Modus Penipuan yang terjadi di Internet. Maka berhati hatilah sebelum bergabung, pelajari terlebih dahulu cari referensi dan kalau perlu telpon orang yang sudah sukses mengikuti Bisnis online tersebut.

    Saya pernah mengikuti puluhan bisnis online yang rata2 kesemuanya memberikan Janji Muluk2 misal 1 hari dapat Omzet Puluhan Juta Rupiah sampai Ratusan Juta
    Akan Tetapi Hasilnya OMONG KOSONG...NOL BESAR..

    CUAPEK BERAT..( Kalian di Suruh Promosi cari Member Akhirnya Hanya Buang2 Waktu Tenaga Biaya dan Pikiran ) EMOSI KECEWA.. TIDAK SESUAI HARAPAN.. HOAAAX TAK SESUAI HARAPAN.!!!

    Akhirnya setelah Bosan Ikut Bisnis Online..Ada Hikmah yaitu Mencari Sistem Model BISNIS ONLINE SIMPLE - MUDAH - GRATIS - Tapi HASILNYA FANTASTIS !! Mana ada Kawan ? ... Semua Butuh Modal dan Kerja Keras.. Mimipi Kali Ye.. Pengen Cepat KAYA tanpa mo Bekerja..!! kecuali dapat Warisan Ortu atau Mertu ..hahaha

    Memang Ada Perbedaan Persepsi ..dimana Ternyata 90% Bisnis Online Rata-rata jualan Tips Rahasia /Triks/ Tutorial/ Panduan Video / E-book yang dibilang SAMPAH..yang dikemas kemudian kita kenal dengan jualan SOFTWARE ? Apakah ada ayng salah ? Tidak !! Kita Inginya Gratis Melulu.. Wajib kita sadari gak sah MUNAFIK .contoh kecil : Kita Harusnya Beli Lisensi Software Microsoft OS akhirnya gak punya MODAL .. hahaha Terpaksa Kita BAJAK habis-habisan Apakah ini Salah ? 101 % kita jawab serentak ... O Tentu Tidak ....hahaha..

    INILAH KESALAHAN FATAL ketika kita ikut BISNIS ONLINE .. Hanya Tergiur dan Terbius Janji - Janji MULUK karena dibuat dari Bahasa PROMOSI..Kalau Gak muluk - muluk mana Laku ? yang bodoh Siapa ? kita sebenarnya ..Semua Ingin Cepat KAYA tanpa mau bekerja keras untuk mendapatkannya..Akhirnya kena Syndrom dan Aura Negatif..Tidak dapat Hasil ..kena BLOCK MENTAL dengan Menuduh / Memfitnah bahwa Bisnis Online semuanya Menipu.

    Ujung - ujungnya Pasti menyebarkan Virus Negatif ..Program ini itu semua Penipu..Memang tidak bisa dipungkiri ..ada beberapa Program Bisnis Online yang Tidak Bertanggung Jawab. Sebenarnya sich salah kita sendiri.. tidak mau belajar dari pengalaman sendiri dan orang lain.

    sama seperti kalian ..Awalnya sich Ragu-ragu untuk mencobanya karena sudah berulangkali ikut bisnis online model kayak gini rata2 semuanya penipu..Tapi kagak ada salahanya mencoba dulu yang gratis dan misalnya suruh beli pun paling Kita Nabung Tiap Hari Rp 5 Ribu kayak buang jatah ROKOK. selama 3 bulan hehehe banyak juga ya..Ingat semua BISNIS BUTUH MODAL COY...
    Padahal kalau berhasil.. hasilnya ...jangan di tanya bisa jadi Passive Income seumur hidup

    Cuman kalian harus ingat bahwa tidak ada Hasil Yang Hebat Tanpa sebuah Perjuangan yang Hebat SEMUA BISNIS APAPUN PASTI PUNYA RESIKO

    Setelah kalian Tahu Caranya - Tentukan Tujuan - Fokus - dan Tunggu Hasilnya...

    Rahasianya ...

    1. Lakukan dari yang Termudah - GRATIS
    2. Lakukan dengan Benar.. - FOKUS
    3. Lakukan Mulai dari Sekarang - Jangan Hanya di Baca dan di Pandang

    Hentikan untuk melihat dan membicarakan keberhasilan Ataupun Kegagalan Orang lain !! berpikiranlah Positip karena Bisnis ini murni milik kalian sendiri. Tak ada Usaha yang Sia - Sia meskipun itu berujung kegagalan. semua pasti ada hikmahnya.. untuk menjadi lebih baik

    Mulailah Bisnis Online Anda Dari Sini
    http://goo.gl/Oo1bL

    ReplyDelete
  6. Halo, mohon maaf bisa minta bantuan untuk mengisi kuesioner penelitian saya. bisa diakses melalui link berikut http://goo.gl/TtxTqf

    terima kasih

    ReplyDelete