Thursday, January 24, 2013
Menjadi Konsultan
Gambar dipinjam dari sini
Jika seorang ibu rumah tangga nyambi jual jasa konsultan, kira-kira konsultan apa ya..? Banyak kok, kalau mau, yang jelas nggak usah jauh-jauh dari bakat dan kemampuan.
Kalau moms pinter masak, bisa jadi konsultan di bidang masak atau kalau perlu buka kursus sekalian. Pinter dandan, bisa diaplikasikan dengan menjadi konsultan kecantikan. Tahu banyak tentang seluk beluk keuangan, bisa menjadi konsultan keuangan. Pandai memecahkan masalah rumah tangga, bisa menjadi konsultan keluarga. Tahu banyak seputar remaja dan permasalahnnya, bisa menjadi konsultan cinta dan masa depan remaja. Ahli bangunan, bisa jadi konsultan bangunan. Ahli perpajakan, bisa jadi konsultan pajak. Tahu banyak soal hukum, jadi konsultan hukum. Tahu banyak soal merawat tanaman, bisa jadi konsultan tanaman. Tahu banyak tentang gizi makanan, bisa jadi konsultan gizi. Semua yang banyak tahu tentang bidang yang ditekuninya, didukung dengan pendidikan yang sesuai, bisa jadi konsultan.
Yang terpenting menjadi konsultan adalah menguasai bidangnya yang diperdalam dengan banyak pengalaman, sehingga orang percaya. Punya kemampuan yang lebih dalam memecahkan masalah dengan memberi solusi yang terbaik dan terbukti efektif. Serta dapat berkomunikasi dengan baik, dapat menyampaikan permasalahan secara jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti, supel, ramah dan smart akan sangat mendukung usaha ini.
Sebagai langkah awal, jasa ini bisa kita tawarkan dengan teman-teman terdekat yang memang sudah mengenal kita dengan baik. Jika mereka puas dengan pelayananan jasa konsultan yang kita berikan, otomatis mereka akan merekomendasikan kepada teman dan kerabat mereka. Dari mulut ke mulut, pemasaran seperti ini lebih efektif dan membawa hasil.
Soal harga yang akan ditawarkan tergantung kesepakatan kedua belah pihak sesuai standart yang berlaku. Jangan sampai salah satu pihak merasa dirugikan. Harus ada batasan yang jelas apa keuntungan yang diperoleh klien setelah melakukan konsultasi. Tentunya harus mengarah ke arah yang lebih baik, maju dan berkembang bila dibandingkan sebelum konsultasi. Karena memang tugas seorang konsultan adalah membantu kliennya untuk menemukan jalan keluar dari permasalahannya menuju ke arah yang lebih baik. Lha iya, kalau tidak ada kemajuan sama sekali buat apa repot-repot bayar jasa seorang konsultan ? Jadi ada target tentang gambaran hasil yang akan dicapai setelah konsultasi.
Yang perlu dijaga pula adalah profesionalitas dan privasi klien. Sangat tidak etis jika hasil konsultasi dibocorkan kepada pihak lain yang tidak berkepentingan karena akan mencemarkan nama baik kedua belah pihak yang akan mengakibatkan krisis kepercayaan kepada konsultan itu sendiri. Jadi etika dan profesionalitas benar-benar harus dijaga demi kelangsungan usaha yang dirintis.
Hm..apakah sudah mulai berpikir untuk menjadi konsultan di bidang apa ? Silakan..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Singkat ulasannya tapi cukup mengambarkan, makasih ulasannya sangat membantu saya buat mengembangkan bakat.
ReplyDeletesenang jika bisa bermanfaat, pak Adam..terima kasih kembali.. :D
Delete